Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

Melankolis, Melankolia

Gambar
Melankolis, Melankolia Nona bermata sendu Lihatlah wajahmu Cantik menjadi tak menarik Selalu melulu menangis Senyummu yang dulu kini hilang, Nona menjadi pendiam Entah apa masalahnya, Pura-pura tegar dihadapan semua orang Entah karena apa, entah apa, entah bagaimana Nona menjadi murung Tak mau berkasih lagi Kukira ini permasalahannya Tapi, Nona berkata, "Tidak, bukan tentang cinta." Lantas, apa yang sedang Nona permasalahkan? Nona seperti melankolia Depresi dan terbentur jiwanya Nona tak mau bercerita Hanya bergumam, "Keluargaku seperti anjing!" Akhirnya, terluap lepas sedikit mereda Ternyata, Nona bergelut sebagai penyintas dalam keluarga Nona si Melankolis, Wajahmu memang manis Hanya bagi yang melihatmu, mereka merasa miris Sebab Nona sering mengiris-iris hatinya sendiri Nona si Melankolis Melankolia meradang di jiwa Nona Buruk rupa tak terkendali Nona turbulensi, hilang sadar Mereka menertawakan Nona, Seraya berkata, "Si perempuan itu, kini gila ...

Nona dan Jakarta

Gambar
. Nona dan Jakarta Apa kamu mau terus-terusan bersembunyi? Di jalanan sedang tidak baik-baik saja Harga BBM naik, Harga minyak goreng naik, Harga sembako naik, Selalu saja naik, presiden tidak tahu Apa kamu tidak mau keluar? Lihatlah Jakartamu, Non Ia diisi manusia-manusia yang katanya memperbaiki Nyatanya, mustahil! Mereka hanya merusak moral dan mental Non, bangkitlah dari tidurmu Lihatlah Jakartamu, lihat! Apa tidak miris kamu menjadi bagiannya? Sampah di mana-mana, Kemacetan di mana-mana, Dunia malam, Pergaulan,  Semuanya ada di sana Apa kamu tidak miris, Non? Itulah dampak dari mereka,  Yang katanya, "Memperbaiki" Habis sudah Jayakartamu, Non Diporak-porandakan kekuasaan sadis Kutipan harian, di tahun 2022

Kinasihku

Gambar
Tengah malam aku terjaga Kehilangan kebebasan merasa Di sudut-sudut kamar hanya ada; Bayang wajah mungilmu,  Senyum manis yang kau beri, Celotehan kecil darimu, Aksara suara gemasmu, Selalu kamu, kinasihku Pikiranku ini tak menentu Kadang sayang, kadang keliru Maafkanlah kinasihku Aku rindu padamu Kutipan harian, di tahun 2022

Hampir

Gambar
Hampir itu menyedihkan Tadi sore, kita hampir jalan-jalan Tadi malam, kita hampir teleponan Hampir sehampir-hampirnya Hampir saja aku lupa, Kalau ini malam minggu Hampir saja aku sadar, Kalau aku sedang merindu Kutipan harian, di tahun 2022

Andai

Gambar
Andai itu menyakitkan Andai kamu di sampingku Andai kamu memelukku Andai kamu menggenggamku Andai itu menyebalkan Andai kamu itu nyata Andai kamu itu ada Andai kamu itu cinta Andai, andai aku sadar. Kutipan harian, di tahun 2022

Melawan

Gambar
Mereka suka yang mereka mau Mereka lupa pada perasaanmu Kamu tidak sadar, kamu korban Kamu malah diam tak melawan Beranilah, kamu adalah insan Lawanlah, kamu punya hak atas dirimu sendiri Jangan bungkam, Diam bukanlah pilihan Kutipan harian, di tahun 2022

Di Mimpi itu,

Gambar
Di mimpi itu, Aku berada di Bandung Kota Memerhatikanmu dalam-dalam, Pelan-pelan menjauh, Ditelan kesunyian rindu Kutipan harian, di tahun 2022

Jarak dan Waktu

Gambar
Jarak dan waktu menyekat Menyemat namamu di angkasa biru Aku lupa, bahwa kamu tak ada di sini Kamu lupa, bahwa aku tak ada di sana Bahagia ini mungkin sementara, Tetapi perasaan akan menjadi utuh di dalamnya Kutipan harian, di tahun 2022

Manusia, Cinta, dan Harapan

Gambar
Di tidurku, aku melihat segalanya Manusia, cinta, dan harapan Kau yang sedang berharap, Menunggu kabar dari seorang insan Sedangkan cinta menjagamu dari segenap ketakutan Aku mendambamu dari kejauhan, Seraya berteriak, "Cukuplah aku yang menyayangimu!" Dan, aku terbangun menatap langit-langit yang dipenuhi rindu Kutipan harian, di tahun 2022

Sekali Lagi

Gambar
Aku bukanlah apa yang kau inginkan Aku hanyalah manusia yang sama sepertimu Biarlah aku merasakan jatuh hati sekali lagi Pada senyum manismu, Pada dekap tawamu, Pada lentik matamu, Biarlah aku merasakan jatuh hati Sekali lagi Sekali lagi! Kutipan harian, di tahun 2022

Janabijana

Gambar
Kau adalah tuan dari segalanya Tuan yang lahir di janabijananya Kau merdeka dari segala penghambaan Bebaslah, bebaskan yang seharusnya dibebaskan Ini janabijanamu, aku, kita, kalian, dan mereka Penghambaan kepada sistem yang hancur, bukanlah suatu jalan untuk merdeka Kau, dan segala yang ada di kepalamu, tuangkanlah Pada secarik puisi, Pada sepatah kata, Pada seutas kalimat, Bahwa kebenaran dapat memerdekakan setiap individu Bukankah sudah lelah melihat yang kelaparan? Bukankah sudah cemas melihat yang tertindas? Bukankah sudah muak dengan janji-janji manis? Jangan marah, tapi bergeraklah Marah tak akan pernah membawa kebebasan Marah takkan pernah membawa kepada kejernihan Bergeraklah, bergerak dengan dilandasi pengetahuan Bergeraklah, bergerak dengan hati nurani Bergeraklah, bergerak! Jadilah manusia yang merdeka! Ini janabijanamu, aku, kita, kalian, dan mereka Maka, merdekalah!