Di kamarku, aku pernah merenung sendiri sembari menikmati keindahan lampu neon menyala. Berpikir keras tentang apa menariknya hidup, dan bagaimana cara kerjanya bahagia. Semakin lama berpikir, semakin kuat juga perasaan cemas menggumpal di dada. Mungkin, bagi sebagian orang menariknya hidup itu hanya untuk bersenang-senang saja. Bergembira bersama sahabat, kerabat, martabat, dan materialisme lainnya. Mungkin, bagi sebagian orang cara kerja bahagia itu mudah. Hanya perlu uang yang banyak, tidak ada tagihan utang, mobil mewah, rumah mewah, dan aset-aset berharga lainnya. Wah, pemikiranku tidak sedangkal itu. Barangkali aku juga punya kesamaan tentang kebanyakan orang katakan. Namun, meski begitu, bagiku masih saja ada yang kurang—mengganjal dan mengganjil di dalam hati. Jika seperti itu, berarti menariknya hidup dan berbahagia bukanlah tentang kemewahan semata saja. Melainkan, tentang siapa yang bisa membuat cara kerja bahagia menjadi terasa nyata. Tentang dengan siapa ya...