Sadar Diri
Aku tahu kebodohanku sangat-sangat melebihi batas normal. Mana ada manusia yang bisa sepertiku? Yang rela menggadaikan separuh hidupnya hanya demi manusia gila. Yang rela membagikan waktunya hanya untuk bisa menyenangkan manusia tak kasat rasa. aku benar-benar mengakui diriku yang bodoh ini. diriku yang mati-matian mendambakan seseorang yang sudah memiliki penggenap hatinya sendiri. aku kira dengan memerjuangkanmu, aku akan bahagia. Nyatanya, tidak. Beban malah memberat, pikiran berkecamuk hebat, jiwa banyak tersayat. Aku benar-benar akan berhenti mengharapkanmu lagi, berhenti memberi jenaka-jenaka yang tak lucu lagi. Selamanya, semoga semesta mengizinkanku untuk melupakanmu yang pernah ada di hati. Aku kira dengan menunjukkan rasa kasihku kepadamu, kau akan mengagumiku juga. kau akan memedulikanku. Tak henti-hentinya aku berpikir bahwa kau dan aku akan bisa bersama, berdua. Ternyata, aku keliru. kau selalu ada didekap kepalanya, dan dia selalu menetap di ke...